Sabtu, 09 Maret 2013

Posting 1: ESTER

Ester merupakan suatu kelompok senyawa yang umumnya berbau harum. Oleh sebab itu ester banyak digunakan sebagai esense, yaitu zat aditif yang memberikan rasa segar buah-buahan. Esense sering ditambahkan pada sirup, puding atau makanan/minuman yang lain.

Ester adalah nama dari gugus fungsi -COO- yang terdapat pada golongan senyawa alkil alkanoat. Rumus umum ester adalah RCOOR atau CnH2nO2. Ester adalah turunan dari asam karboksilat atau asam alkanoat, RCOOH. Sebab itu kedua golongan senyawa ini memiliki rumus molekul yang sama, sehingga keduanya adalah pasangan isomer fungsi, yaitu isomer yang memiliki rumus molekul sama, CnH2nO2 namun rumus strukturnya berbeda karena adanya perbedaan gugus fungsi.

Ester dapat dibuat melalui reaksi esterifikasi, yaitu reaksi pembentukan ester dari asam alkanoat dan alkanol. Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan, jadi memerlukan katalis untuk mempercepat tercapainya keadaan setimbang. Katalis yang digunakan adalam asam sulfat. Contoh, asam asetat (asam etanoat) dengan alkohol (etanol) membentuk etil etanoat atau etil asetat.

CH3COOH + CH3CH2OH ↔ CH3COOCH2CH3 + H2O

 

http://etnarufiati.guru-indonesia.net/artikel_detail-15247.html

 

Berdasarkan artikel di atas, di katakan bahwa "Ester merupakan suatu kelompok senyawa yang umumnya berbau harum. Oleh sebab itu ester banyak digunakan sebagai esense, yaitu zat aditif yang memberikan rasa segar buah-buahan. Esense sering ditambahkan pada sirup, puding atau makanan/minuman yang lain." Dan juga kita ketahui bahwa ester merupakan zat aditif sintesis atau zat aditif buatan. Zat aditif sintesis cenderung memberikan efek samping dalam penggunaannya. Permasalahan yang saya temukan dari artikel di atas adalah "mengapa ester termasuk ke dalam golongan zat aditif dan apakah zat aditif dalam ester ini memiliki dampak negatif yang besar?"

9 komentar:

  1. Kantong kresek hitam merupakan benda yang tidak asing lagi bagi kita. Kantong kresek banyak dimanfaatkan sebagai pembungkus seperti pembungkus gorengan atau pembungkus belanjaan yang lain. Dibalik sifatnya yang praktis dan mudah, kantong kresek mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa mengontaminasi makanan didalamnya. Mengapa kantong kresek hitam berbahaya?karena kantong kresek hitam mengandung zat aditif berbahaya yang bersifat karsinogen yang dapat memicu datangnya kanker. zat- zat berbahaya itu diantaranya adalah:

    * Ester ftalat

    * Ester adipat (DEHA) yang merupakan zat kimia pelentur (plasticizer)

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. ester di gunakan sebagai zat aditif pada makanan untuk memberi perisa, dampak negatif bergantung pada seberapa besar penggunaan ny, jadi sebaiknya penambahan ester tersebut perlu diperhatiakn

    BalasHapus
  4. saya akan mencoba menjawab Salah satu kegunaan ester adalah untuk esense, pengharum makanan, kue, atau sirup. Ada rasa nenas, durian atau yang lain. Esense adalah zat aditif, yaitu zat yang hampir tak mengandung nilai gizi, tidak diperlukan oleh tubuh. Tujuan orang menggunakan esense untukmeningkatkan selera kaman/minum. Ketika ester masuk ke tubuh, akan mengalami hidrolisis membentuk asam karboksilat dan alkohol. Alkohol inilah Sebenarnya penggunaan esense tidak banyak, berarti alkohol yang sangat sedikit dan tersebar, tak masalah. Dalam pencernaan juga segera teroksidasi.Apapun jika berlebihan ya dapat menimbulkan masalah, apalagi zat aditif kan tak diperlukan.
    thx

    BalasHapus
  5. hidrolisis yang diakibatkan masuknya ester ke dalam tubuh membentuk asam karboksilat dan alkohol, dimana kita ketahui zat aditif pada alkohol dapat membuat seseorang merasa ketagihan ataupun fly, yang dapat menggangu sistem jaringan saraf maupun kesehatan tubuhnya.

    BalasHapus
  6. Macam-macam Zat Aditif

    Zat Pewarna
    Adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik.
    Contoh pewarna alami: Contoh pewarna sintetik:
    Anato (orange) a. Biru berlian (biru)
    Karamel (cokelat hitam) b. Coklat HT (coklat)
    Beta karoten (kuning) c. Eritrosit (merah)
    Klorofil (hijau) d. Hijau FCF (hijau)

    Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa
    Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma makanan.
    Penyedap rasa dan aroma (flavour)
    Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester.
    Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum)
    Penguat rasa (flavour echancer)
    Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin.

    Zat pemanis buatan
    Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya 500x gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan serbitol.

    Pengawet

    Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
    Contoh bahan pengawet dan penggunaannya:
    Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman ringan, kecap, acar ketimun dalam botol dan caos.
    Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.
    Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet kalangan.
    Asam propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.

    Anti oksidan
    Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
    Contoh:
    Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada daging olahan, kaldu, dan buah kalangan.
    Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan
    Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan mentega.
    Pengemulsi, pemantap, dan pengental
    Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen pada makanan.
    Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab
    Pemutih dan pematang tepung
    Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.
    Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat
    Pengatur keasaman
    Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat

    Anti kempal
    Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)
    Pengeras
    Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan)
    Sekuestran
    Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA
    Penambah gizi
    Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi makanan.
    Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A, dan vitamin D.
    dari artikel diatas saya mengambil kesimpulan bahwa zat aditif yang alami tidak berbahaya, namun yang alami itu sekarang sudah terbatas dan terpaksa kita memakai zat aditif kimia yang tentunya mempunyai efek samping yang jika dibiarkan akan menimbulkan kerusakan pada sel-sel yang tidak sesuai dengan zat tersebut.

    BalasHapus
  7. menurut saya, ester termasuk golongan zat aditif, di karenakan ester termasuk senyawa atau zat tambahan dalam penggunaannya, dan bukan merupakan zat utama.zat aditif makanan alami tidak menimbulkan efek smaping, tetapi zat aditif buatan akan menimbulkan efek samping tertentu jika digunakan secara berlebihan.Zat aditif ada yang bersifat mutagenik / karsinogenik yang dapat menimbulkan kelainan genetik seperti kanker, penuaan sel, dan kerusakan organ yang lain.

    BalasHapus
  8. Assalamu'alaikum Wr. Wb.
    Sebelumnya teman - teman tolong beri komentar di blog Saya, yaitu : alfichemistry.blogspot.com

    Baik lah Saya berusaha untuk menjawab pertanyaan Anda. Seblum Saya menjawab pertanyaan Anda, ada baiknya kita membahas terlebih dahulu apa itu zat Aditif. Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
    Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Adapun mengapa estertermasuk kedalam zat aditif, karena ester merupakan suatu kelompok senyawa yang umumnya berbau harum. Oleh sebab itu ester banyak digunakan sebagai esense, yaitu zat aditif yang memberikan rasa segar buah-buahan. Esense sering ditambahkan pada sirup, puding atau makanan/minuman yang lain. Dalam jumlah yang tidak terlalu berlebihan zat aditif ini tidak berbahaya, akan tetapi jikalau telah melebihi dari standar yang normal maka sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Misalnya dalam jangka panjang akan menyebabkan kanker, gangguan fungsi ginjal, hati, menurunnya fungsi otak yang berakibat makin melemahnya daya ingat seseorang, dan efek-efek negatif lain yang dapat mengganggu kesehatan.

    BalasHapus
  9. bisa jadi berbahaya zat aditif ester
    contohnya saja pena yang tintanya mengekuarkan bau harum
    jika kita menghirupnya lama2, maka kita akan merasa pusing dan mual, tetapi setelah merasa pusing itu kita juga bisa ketagihan untuk menghirupnya terus
    jadi ester ada dampak positif dan negatifnya
    besar tidaknya bahaya yang ditimbulkan tergantung pemakaian kita terhadap barang yang mengandung ester tersebut
    thanks

    BalasHapus